Stasiun Senen Jakarta 08.00.15 13/05/2012
Dalam pojok gerbong kereta aku duduk termenung menatap
sinar-sinar manja mentari pagi menyusup masuk ke jendela gerbong keretaku. Menari
diantara celah dedaunan bersama iringan putaran roda-roda kehidupan.
Pagi ini entah apa yang hilang dari diriku,,, bisikan-bisikan
manja yang akrab dengan telingaku tak lagi menemaniku… kembali kucoba tangkap
di angan-angan,, ada,, terasa,, tapi beda.. akhirnya kucoba memalingkan
pandanganku dari cahaya, berharap menemukan jawaban atas rasa kehilanganku. Namun
yang ku temui hanya bayangan yang juga bingung dengan cahaya yang tak mau
bermesraan dengannya. Hingga akhirnya bayanganpun lenyap dalam cahaya yang
menikam kejam.
Aku marah melihat kelicikan cahaya,, namun tanpa sadar aku
juga terhibur dengan kelicikan itu…
Tersadar lagi ketika kekosongan kembali lagi……..
Dengan gaya cool memakai topi hitam kenanganku, serta celana jeans
hitam lusuh tak tercuci seminggu,, aku tersenyum kepada gedung-gedung pencakar
langit ibu kota yang dengan sombongnya menyembunyikan kerakusan-kerakusan tikus
yang dilahirkannya,.. dalam hati aku bertanya,,, apakah esok aku akan jadi
bagian dari kerakusan tikus atau aku akan menjadi tikus yang memangsa
tikus-tikus lain untuk memberikannya kepada kutu-kutu agar dapat menumbuhkan
sayapnya dan terbang jauh kealam bebas……
Aku yakin bisikan manja yang kurindukan dapat memberitahuku……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar