Sabtu, 06 Oktober 2012

Murung kasihku, kasihku murung


Jember 24 Juli 2012
Murung kasihku, kasihku murung

Seandainya kudapat berlabu dalam mimpi dan menembus alam nyata,
Saat ini juga aku kan datang padamu untuk menjemputmu,
 Ku bawa dirimu dalam keindahan mimpiku bersamamu

Seandainya saat ini aku bersamamu
Tiada air mata yang kau tumpahkan diatas tanah
Tapi pada pundak dan dadaku

Seandainya ku dapat memberikan cahaya
Akan kusinari kebeningan tatapanmu dengan cahayaku

Tersenyumlah kasih………….

Murungmu adalah murungku
Bersinarlah kembali,
Bersamaku dalam kasih…………

yang telah berlalu

kian tua usia ini semakin terkadang kumenyesali yang telah berlalu. kesalahan-kesalahan yang tak lagi dapat kuubah, kesalahan-kesalahan yang blum bisa jadi pelajaran hidup. kuhitung satu-demi satu kesalahan itu namun tak cukup jariku untuk menghitung semuanya, tak kuat pula ingatanku tuk mengingatnya. kutatap wajahku dicemin dan bertanya adakah kebaikan yang kulakukan di balik semua kesalahan yang pernah kuperbuat?? mungkin masa lalu takkan lagi pernah kembali tapi aku masih bisa melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. kebodohan memang, dan hanya orang bodoh yang kembali melakukan salah yang sama. namun adakah orang mengambil hikmah dibalik setiap kesalahannya?? katanya, tak penting mengingat masa lalu hanya jadikan pelajaran untuk masa depan, tapi bagaimana aku tak mengingatnya jiika untuk menjadikannya mengalaman butuh untuk mengingat kesalahan itu. banyak hal di masa lalu itu yang ingin aku ubah, namun akan kah ada perubahan di kehidupan sekarang jika aku dapat mengubahnya?? tak penting memang memikirkan masa lalu yang tak lagi dapat  kuubah, menyia-nyiakan waktu hanya tuk meratapi kesalahan yang tak lagi bisa kuperbaiki tapi buatku mengingat kesalahan yang lalu itu penting, setidaknya kita dapat berhati-hati agar di masa depan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama, kalaupun terjadi lagi itu di luar kemampuanku, setidaknya aku telah berusaha.